Jumat, 02 Desember 2016

MENARA BABEL

Kejadian 11:1-9

Hampir setiap orang Kristen mengetahui kisah tentang Menara Babel. Dari kisah itulah kita memahami mengapa ada begitu banyak bahasa di dunia ini. Sebab Alkitab mencatat bahwa dari peristiwa Menara Babel itulah munculnya bermacam-macam bahasa manusia.
Namun kisah Menara Babel tentu tidak hanya memberikan informasi kepada kita tentang asal muasal bahasa manusia. Dari kisah itu juga kita dapat belajar banyak hal. Mari kita lihat beberapa hal

1. KESUNGGUHAN DAN KERJA KERAS
Membangun Menara Babel pada masa itu tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Dengan keterbatasan teknologi pada masa itu, tentu sangat sulit sekali namun keterbatasan teknologi tidak menjadi penghalang bagi mereka.
Keterbatasan teknologi bukan alasan untuk suatu kegagalan. Sebab keberhasilan tidak ditentukan oleh situasi luar. Yang menjadi penentu keberhasilan adalah dari dalam diri sendiri.

Apa yang kita baca telah membuktikan bahwa keberhasilan mereka disebabkan kerja keras dan kesungguhan.
Bill Gates pernah berkata, "Ketika seseorang dilahirkan dalam keadaan miskin, itu bukan masalah. Tetapi ketika seseorang mati dalam keadaan miskin, itulah yang jadi masalah". Dari kalimat bijak ini kita mengerti bahwa keberhasilan adalah buah dari upaya keras yang sungguh-sungguh.
Apa lagi kita sebagai orang percaya. Kekuatan kita bukan bersumber dari diri pribadi, tetapi dari Roh Kudus. Sudah seharusnya setiap kita menunjukan sikap yang benar,  KESUNGGUHAN DAN KERJA KERAS.
Alkitab banyak menegaskan hal itu.
Amsal 6:6-8, Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak; biar pun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
Sangat ironis membaca ayat ini, manusia sebagai mahluk yang diciptakan segambar dan serupa dengan Allah disuruh belajar kepada seekor semut. Ya itulah si pemalas. Sifat pemalas menjadikan manusia menjadi rendah.
Kemalasan juga mendatangkan kemiskinan (ayat 9-11 nya)
Jangan biarkan kemalasan menguasaimu, mari kita bangkit dan bekerja keras dengan sepenuh hati. Dan alami keberhasilan.
Kolose 3:23 mengatakan, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia".

2. KESEHATIAN BERBUAH KEBERHASILAN
Tuhan sendiri yang mengatakan hal itu, "....dan Ia berfirman: "mereka ini SATU bangsa dengan SATU bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, TIDAK ADA YANG TIDAK AKAN DAPAT TERLAKSANA" (ayat 6)
Ini pernyataan yang luar biasa. Dalam kesehatian terletak kekuatan yang dasyat yang mampu membawa kita ke puncak keberhasilan.
Pepatah mengatakan, bersatu kita teguh; bercerai kita runtuh. Dalam kesatuan dan kesehatian terdapat kekuatan besar untuk kita berhasil.
Kesehatian dalam keluarga akan menjadikan keluarga itu berhasil. Kesehatian dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan itu berhasil. Kesehatian dalam gereja akan menjadikan gereja itu bertumbuh dan diberkati.
Bagaimana kesehatian itu bisa terwujud? Dalam Filipi 2:5-11 Paulus memberitahukan bahwa kesehatian itu dapat terwujud ketika setiap kita memiliki pikiran dan perasaan seperti Kristus.

3. MOTIVASI YANG BENAR MENDATANGKAN BERKAT
Sayangnya, dalam kisah menara Babel, keberhasilan yang harusnya diraih lenyap begitu saja. Ketika Tuhan mengacaukan bahasa mereka. Semua rencana besar yang dibuat menjadi hancur berantakan. Kenapa bisa begitu? Jawabnya karena Tuhan tidak berkenan. Mengapa Tuhan tidak berkenan? Jawabnya karena MOTIVASI mereka yang salah. Motivasi mereka membangun menara bukan untuk memuliakan Tuhan, melainkan untuk kemegahan pribadi.
Motivasi suatu kata yang sangat penting dan menentukan. Motivasi memang sering tidak menampakan diri keluar, ia bersembunyi dibalik perbuatan dan tindakan. Motivasi tidak dapat terlihat seketika. Itu sebabnya banyak kali kita terkecoh dengan perbuatan baik seseorang padahal di balik perbuatan baik itu ada niat jahat di dalamnya. Banyak kali kita terkecoh dengan tutur kata manis seseorang padahal dibalik tutur kata yang manis itu terdapat racun yang mematikan. Seringkali kita terkagum kagum dengan pelayanan seseorang yang luar biasa di gereja, padahal di balik pelayanannya yang luar biasa terdapat motivasi yang salah.
Disini kita bukan sedang belajar untuk selalu curiga terhadap perbuatan dan tindakan seseorang yang baik dan indah. Namun yang ingin ditekankan disini adalah pentingnya kita memiliki motivasi yang benar dan baik dalam segala hal yang kita lakukan. Karena Tuhan lebih melihat hati dari pada penampilan luar kita. Tuhan lebih melihat motivasi kita. Mungkin yang kita lakukan hanyalah hal kecil tetapi motivasi benar di balik yang kita lakukan yang menjadikan itu bernilai dan berkenan di hadapan Tuhan.
Suatu kisah menarik yang ditulis dalam kitab Kejadian 20. Saat itu Abraham tinggal di Gerar. Karena Sara istrinya berparas cantik. Abraham menjadi takut. Ia takut jangan jangan ia dibunuh dan Sara diambil. Untuk itu ia berkata kepada setiap orang bahwa Sara adalah saudaranya, bukan istrinya. Itu juga yang ia minta pada Sara untuk mengatakannya kalau ada orang yang bertanya. Sampai suatu hari raja negeri Gerar mendengar bahwa ada wanita cantik, saudaranya Abraham. Itu sebabnya dimintalah Sara untuk dijadikan istrinya. Setelah Sara diambil, apa yang terjadi? Tuhan datang pada Abimelekh raja Gerar itu dalam sebuah mimpi. Tuhan berkata, "engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah engkau ambil itu; sebab ia sudah bersuami.......lihat jawaban Abimelekh "..........Jadi hal ini kulakukan dengan HATI YANG TULUS dan dengan TANGAN YANG SUCI.
Abimelekh melakukan semua itu dengan motivasi yang benar, walau pun perbuatannya itu hal yang tidak dapat dibenarkan. Dalam ketidaktahuan ia melakukan semua itu. Ia lakukan dengan hati yang tulus dan tangan yang suci.
Lihat jawaban Tuhan. " .....Aku tahu juga, bahwa engkau telah melakukan hal itu dengan hati yang tulus, maka Aku pun telah mencegah engkau untuk berbuat dosa terhadap Aku........"
Tuhan mencegah Abimelekh untuk berbuat dosa karena motivasinya yang benar. Tuhan menarik kembali murka-Nya karena motivasi yang tulus dari Abimelekh. Bahkan lewat peristiwa itu Tuhan memberkati Abimelekh dan seluruh rakyatnya.
Motivasi yang benar akan menghindarkan kita berbuat dosa. Dan motivasi yang benar akan menjauhkan kita dari murka Allah. Motivasi yang benar akan mendatangkan berkat Allah atas hidup kita.
Biarlah setiap kita memiliki motivasi yang benar dalam segala sesuatu yang kita lakukan.
Kolose 3:17 "Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita" Amin. Tuhan Yesus memverkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar