TEOLOGI GEREJA BETHEL INDONESIA (GBI)
TENTANG BAPTISAN ROH KUDUS
by. Pdt.Dr. Rubin Adi Abraham
Pengakuan Iman GBI mencatat : Baptisan Roh Kudus adalah karunia Tuhan untuk semua orang yang telah disucikan hatinya. Tanda awal baptisan Roh Kudus adalah berkata-kata dengan bahasa roh sebagaimana diilhamkan oleh Roh Kudus.
Peristiwa turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta (KPR 2) merupakan penggenapan janji Bapa tentang baptisan Roh Kudus (KPR 1:4-5), yang memberi kuasa kepada orang percaya untuk melayani (KPR 1:8)
Dalam Perjanjian Lama, Roh Kudus "beserta" orang tertentu untuk sementara waktu/temporer (1 Sam.16:14). Dalam Perjanjian Baru setelah Pentakosta, Roh Kudus "berdiam" dalam hati semua orang percaya selamanya (Yoh. 14:16-17). Pendiaman Roh Kudus terjadi saat lahir baru. Tidak seorang pun mengaku "Yesus Tuhan" selain Roh Kudus (1 Kor. 12:3). Setelah kelahiran baru kita harus mengalami baptisan Roh Kudus agar menerima kuasa menjadi saksi.
Rabu, 27 Agustus 2014
Selasa, 26 Agustus 2014
JAWABAN TUHAN ATAS DEPRESI SEORANG HAMBA TUHAN
Mazmur 73:1-28
Ini adalah Mazmur dari Asaf. Asaf adalah seorang pelayan Tuhan dalam bidang musik dan pujian. Mazmurnya ini merupakan Mazmur pengajaran. Melalui Mazmur ini Asaf ingin menyampaikan pelajaran yang penting untuk umat Tuhan.
Jadi ini bukan sekedar Mazmur yang berisi pujian tetapi di dalamnya terkandung suatu pengajaran yang sangat luar biasa tentang hidup ini.
PENTINGNYA PENGENALAN AKAN TUHAN
Dalam Mazmur ini tampak sekali Asaf mengalami masalah serius yang membuat dirinya sangat tertekan. Jiwanya benar-benar terguncang karena apa yang dialaminya bertolak belakang dengan yang dia pahami sebagai pelayan Tuhan. Fakta kehidupan yang berbeda dengan pemahaman imannya.
Ini adalah Mazmur dari Asaf. Asaf adalah seorang pelayan Tuhan dalam bidang musik dan pujian. Mazmurnya ini merupakan Mazmur pengajaran. Melalui Mazmur ini Asaf ingin menyampaikan pelajaran yang penting untuk umat Tuhan.
Jadi ini bukan sekedar Mazmur yang berisi pujian tetapi di dalamnya terkandung suatu pengajaran yang sangat luar biasa tentang hidup ini.
PENTINGNYA PENGENALAN AKAN TUHAN
Dalam Mazmur ini tampak sekali Asaf mengalami masalah serius yang membuat dirinya sangat tertekan. Jiwanya benar-benar terguncang karena apa yang dialaminya bertolak belakang dengan yang dia pahami sebagai pelayan Tuhan. Fakta kehidupan yang berbeda dengan pemahaman imannya.
Senin, 18 Agustus 2014
BERTEMU TUHAN
AKU AKAN BERTEMU DENGAN ENGKAU
Enam kali dalam kitab Keluaran, Allah berkata, "Aku akan bertemu dengan engkau". Hanya lima kata. Walaupun sederhana dan singkat, tetapi pernyataan ini mengandung implikasi yang dalam. Tuhan, Pencipta semua yang ada, akan bertemu dengan Anda. Tuhan, penguasa segenap jagat raya akan bertemu dengan Anda. Firman yang menjadi manusia akan bertemu dengan Anda. Tuhan, yang mati menggantikan Anda dan bangkit kembali, akan bertemu dengan Anda. Tuhan yang bertahta di surga, Tuhan atas segala sesuatu, yang kelak akan datang kembali, akan bertemu Anda.
MERDEKA DALAM KRISTUS
GALATIA 5:1
Supaya kita sungguh sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
69 tahun bangsa Indonesia merdeka, tentu bukan suatu usia yang muda lagi. Sebagai bagian dari bangsa ini kita mensyukuri akan kemerdekaan yang Tuhan anugrahkan. Namun satu pertanyaan yang menarik, "apakah bangsa Indonesia sudah sungguh-sungguh merdeka?"
Mungkin tidak semudah yang kita bayangkan untuk menjawab pertanyaan sederhana itu. Bisa jadi kita menjawab sudah, tetapi bisa juga kita menjawab belum.
Jika dilihat dari sisi penjajahan bangsa lain seperti di masa lampau, memang kita bisa berkata, sekarang Indonesia tidak lagi dijajah oleh bangsa lain. Tetapi jika melihat pada sisi yang lain, rasanya kita masih belum berani untuk berkata, bahwa kita adalah bangsa yang sungguh-sungguh sudah merdeka.
Supaya kita sungguh sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
69 tahun bangsa Indonesia merdeka, tentu bukan suatu usia yang muda lagi. Sebagai bagian dari bangsa ini kita mensyukuri akan kemerdekaan yang Tuhan anugrahkan. Namun satu pertanyaan yang menarik, "apakah bangsa Indonesia sudah sungguh-sungguh merdeka?"
Mungkin tidak semudah yang kita bayangkan untuk menjawab pertanyaan sederhana itu. Bisa jadi kita menjawab sudah, tetapi bisa juga kita menjawab belum.
Jika dilihat dari sisi penjajahan bangsa lain seperti di masa lampau, memang kita bisa berkata, sekarang Indonesia tidak lagi dijajah oleh bangsa lain. Tetapi jika melihat pada sisi yang lain, rasanya kita masih belum berani untuk berkata, bahwa kita adalah bangsa yang sungguh-sungguh sudah merdeka.
Langganan:
Postingan (Atom)