Mazmur 73:1-28
Ini adalah Mazmur dari Asaf. Asaf adalah seorang pelayan Tuhan dalam bidang musik dan pujian. Mazmurnya ini merupakan Mazmur pengajaran. Melalui Mazmur ini Asaf ingin menyampaikan pelajaran yang penting untuk umat Tuhan.
Jadi ini bukan sekedar Mazmur yang berisi pujian tetapi di dalamnya terkandung suatu pengajaran yang sangat luar biasa tentang hidup ini.
PENTINGNYA PENGENALAN AKAN TUHAN
Dalam Mazmur ini tampak sekali Asaf mengalami masalah serius yang membuat dirinya sangat tertekan. Jiwanya benar-benar terguncang karena apa yang dialaminya bertolak belakang dengan yang dia pahami sebagai pelayan Tuhan. Fakta kehidupan yang berbeda dengan pemahaman imannya.
Ayat 21 memberitahukan betapa pahit hatinya melihat semua yang terjadi. Pemahamannya berkata, "seharusnya tidak seperti ini". Bagaimana tidak, Asaf melihat justru orang-orang fasik mengalami kemujuran, sehat, gemuk dan tidak mengalami kesusahan manusia (3-5)
Sementara dirinya yang benar-benar menjaga hati dan jalannya, justru mengalami hidup yang berat seperti orang yang kena tulah setiap hari (13-14). Hal ini nyaris membuatnya kecewa.
Memang apa yang dialami oleh Asaf membuat kita bingung dan bertanya-tanya, mengapa demikian? Bukankah harusnya sebagai orang yang hidup takut akan Tuhan, kita mengalami hal-hal baik, bukan hal-hal yang sebaliknya. Dari pengalaman Asaf, disini kita mengerti bahwa Kebaikan Tuhan tidak boleh diukur dari seberapa mujurnya hidup kita, seberapa kayanya kita. Semua hal-hal itu bukanlah bukti bahwa Tuhan berkenan.
Dalam sebuah kebaktian di gereja, seorang ibu memberikan kesaksiannya. Dia berkata, Tuhan sangat baik baginya, karena Tuhan sudah menolong menyelamatkan hartanya dari pencuri yang masuk ke dalam rumahnya. Padahal dia menyadari bahwa dirinya selama ini tidak setia pada Tuhan, jarang ke gereja, jarang doa, jarang membaca Alkitab bahkan nyaris tidak sama sekali.
Kemudian ibu itu mengatakan, "KALAU SAYA SAJA YANG TIDAK SETIA DITOLONG OLEH TUHAN, DILEPASKAN DARI KEHILANGAN, APA LAGI SAUDARA YANG SETIA, TUHAN PASTI MENOLONG SAUDARA"
Kesaksian tersebut nampaknya sangat baik, namun ada hal yang perlu kita kritisi, yaitu kalimat terakhir yang diucapkan ibu itu. Dari kalimat itu, seolah-olah Tuhan harus menolong dan memberkati orang-orang yang setia pada-Nya.
Kita harus mengerti dengan benar. Tuhan tidak pernah "berkewajiban" menolong kita. Dia Tuhan yang berdaulat. Apakah memang Tuhan harus menolong mereka yang setia pada-Nya? Apakah baru kita katakan Dia Tuhan yang baik, tatkala Dia menolong? Tentu saja tidak demikian bukan?
Kebaikan Tuhan tidak bisa kita ukur dengan kebaikan-kebaikn yang kita alami dalam hidup.
Disini letak pentingnya pengenalan yang benar akan Tuhan. Sebab pemaham yang keliru tentang Tuhan akan menjadikan kita kecewa dan bisa menjadikan kita depresi.
Biarlah mengenal Tuhan menjadi kerinduan terbesar dalam hidup kita (Fil 3:10)
TETAP SETIA
Hal luar biasa yang kita temukan dalam hidup Asaf, adalah keputusannya untuk tetap setia kepada Tuhan sekalipun ada banyak hal yang dia tidak mengerti. ayat 21-23 menunjukan kepada kita bahwa Asaf tetap mencari Tuhan. Asaf tetap dekat dengan Tuhan. Asaf mencari jawaban dari Tuhan atas kebingungannya.
Kesetiaan kepada Tuhan adalah keharusan, sekalipun ada banyak hal pahit yang terjadi.
Masa pahit dalam kehidupan adalah masa yang sangat berbahaya, jika kita salah mengambil keputusan, itu bisa berakibat fatal. Menjauh dari Tuhan dalam masa pahit bukanlah pilihan yang tepat. Itu akan membuat kita semakin terpuruk dan hancur.
Ingat kisah Saul (1 Samuel 28,31). Pada waktu ia ketakutan karena tentara Filistin. Ia coba berseru kepada Tuhan, tetapi Tuhan diam saja. Lalu apa yang dibuat oleh Saul dalam situasi itu? Saul tidak tetap setia, Saul berpaling dari Tuhan dan mencari seorang pemanggil arwah. Kita tahu apa akibatnya. Saul semakin terpuruk dan akhirnya mati.
Tetap dekat dengan Tuhan. Tetap setia adalah pilihan terbaik sekalipun ada banyak hal yang tidak kita pahami. Asaf telah menetapkan hatinya untuk tetap dekat dengan Tuhan. Asaf mencari jawaban dari Tuhan atas kebingungannya. Dan dari Tuhanlah dia dapati jawaban. Dari Tuhanlah Asaf mendapat nasehat yang menuntunnya. Tuhan membukakan mata Asaf sehingga dia dapat mengerti. Ini yang menyebabkan Asaf tetap kuat dan semakin mengasihi Tuhan.
Dia berkata, " Tetapi, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya" (28)
Tetaplah setia sekalipun ada banyak hal yang kita tidak pahami. Amin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar