GALATIA 5:1
Supaya kita sungguh sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
69 tahun bangsa Indonesia merdeka, tentu bukan suatu usia yang muda lagi. Sebagai bagian dari bangsa ini kita mensyukuri akan kemerdekaan yang Tuhan anugrahkan. Namun satu pertanyaan yang menarik, "apakah bangsa Indonesia sudah sungguh-sungguh merdeka?"
Mungkin tidak semudah yang kita bayangkan untuk menjawab pertanyaan sederhana itu. Bisa jadi kita menjawab sudah, tetapi bisa juga kita menjawab belum.
Jika dilihat dari sisi penjajahan bangsa lain seperti di masa lampau, memang kita bisa berkata, sekarang Indonesia tidak lagi dijajah oleh bangsa lain. Tetapi jika melihat pada sisi yang lain, rasanya kita masih belum berani untuk berkata, bahwa kita adalah bangsa yang sungguh-sungguh sudah merdeka.
Bangsa yang sungguh-sungguh merdeka adalah bangsa yang rakyatnya adalah orang-orang merdeka. Bahkan bukan hanya rakyat tetapi juga pemimpin-pemimpinnya harus orang yang merdeka. Itu sebabnya menjadi penting untuk kita mengerti arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Supaya kita tidak terjebak dalam pemahaman dan realita yang salah. Kita berkata merdeka tetapi pada kenyataannya masih belum merdeka.
Kamus besar bahasa Indonesia menterjemahkan kata merdeka dengan bebas, tidak terkena atau lepas dari, tidak terikat. Menarik jika kita perhatikan terjemahan baru Alkitab dalam ayat di atas. Paulus berkata, "supaya kita SUNGGUH-SUNGGUH merdeka....." tentu ini mengindikasikan ada kemerdekaan yang tidak sungguh-sungguh. Tidak sepenuhnya. Tidak mengalami kebebasan secara penuh, masih ada yang mengikat. Dan menjadi keprihatinan kita bahwa kenyataan ini terjadi dalam kehidupan orang Kristen.
Rasul Paulus mengatakan ini kepada orang Kristen yang ada di Galatia, itu berarti masih ada di antara mereka yang terikat.
Beberapa hal yang masih mengikat orang percaya di Galatia:
- Terikat pada roh-roh dunia yang lemah, miskin (4:9)
- Terikat dengan kepercayaan akan hari-hari, bulan-bulan dan tahun-tahun baik (4:10)
- Terikat dengan Torat/sunat (5:2)
Ini fakta dalam jemaat di Galatia, yang membuktikan bahwa mereka masih belum merdeka sepenuhnya. Padahal sebagai orang percaya seharusnya kita benar-benar merdeka, karena Kristus telah memerdekakan kita.
Kalau kita mau jujur, fakta itu bukan hanya terdapat pada jemaat di Galatia, tetapi juga banyak terdapat dalam hidup orang Kristen saat ini, bahkan mungkin lebih lagi.
Bukankah masih ditemukan adanya orang yang mengaku beragama Kristen tetapi masih suka pergi ke dukun?, masih terikat dengan judi, mabuk, pornografi dan terikat dengan dosa-dosa lain?
Seharusnya hal ini tidak boleh terjadi, sebab orang yang percaya Yesus adalah orang yang telah dimerdekakan.
Paulus bilang, supaya kita sungguh-sungguh merdeka, KRISTUS TELAH MEMERDEKAKAN KITA. Dalam ayat ini sangat jelas bahwa kemerdekaan adalah karya Kristus. Itu berarti korban Yesus di kayu salib benar-benar telah memerdekakan secara sempurna. Kemerdekan kita bukan karena hasil upaya kita, melainkan karena korban Kristus di kayu salib. Korban-Nya di salib adalah korban yang sempurna. Korban yang memberikan kemerdekaan dengan sempurna. Jadi tidak perlu kita tambahkan dengan hal-hal lain. Cukup kita percaya kepada DIA, maka kita benar-benar merdeka.
Tuhan Yesus sendiri mengatakan, "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka" (Yoh 8:36)
Sebagai orang-orang yang sudah dimerdekakan, tentu kita harus menjaga kemerdekaan itu. Itu sebabnya Paulus berkata, BERDIRI TEGUH dan JANGAN MAU LAGI DIKENAKAN KUK PERHAMBAAN. Tentu ini harus menjadi peringatan bagi kita.
Sebab hidup sebagai orang merdeka, bukan berarti tanpa ada tantangan. Justru hidup orang percaya menjadi incaran dari iblis untuk kembali memperbudak kita. Dengan bermacam-macam cara iblis akan coba untuk memperbudak kembali. Itu sebabnya, mari kita berdiri teguh dan jangan mau lagi diperbudak. Amin.
Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :
BalasHapusUlangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]
Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "
[ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]
Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.
Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema
" . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱